Nomophobia
Apakah
Anda selalu membawa charger ke mana-mana? Powerbank selalu terisi penuh, dan
selalu berupaya untuk mencari sinyal handphone supaya tidak kehilangan update
terbaru? Apakah Anda merasakan stress pada saat kehabisan baterai handphone
atau koneksi internet yang lambat?
Mungkin
Anda sudah mengalami gejala-gejala dari sebuah sindrom ketakutan yang dinamakan
sebagai Nomophobia. Nomophobia merupakan sebuah singkatan yang berasal dari
bahasa Inggris, yaitu No Mobile phone Phobia.
Nomophobia
sendiri adalah sebuah sindrom ketakutan jika tidak mempunyai handphone atau
akses ke handphone. Baik itu karena baterai habis, tidak ada sinyal, atau pun
kehilangan handphone. Nomophobia, no-mobile-phone-phobia. Sederhananya adalah
rasa takut kehilangan mobile phone, atau yang lebih umum disebut sebagai
handphone.
Berdasarkan
penelusuran yang lebih mendalam, dua faktor utama dari penyebab ketergantungan
tersebut adalah game addicted (kecanduan game) dan sindrom FoMO (Fear of
Missing Out), atau yang lebih dikenal sebagai ketergantungan seseorang terhadap
media sosial.
Tanda-Tanda
Nomophobia
Rata-rata pengguna
ponsel mengecek ponsel mereka sebanyak 80 kali per hari. Selain itu, mereka
juga akan menggeser layar dan mengklik sebanyak 2617 kali perhari.
Hal ini menunjukkan
bahwa rata-rata pengguna ponsel adalah nomophobia. Entah sadar atau tidak.
Berikut ini adalah
tanda-tanda seseorang yang mengalami nomophobia:
- Merasa cemas saat baterai
ponsel lemah, di luar jaringan, atau kehabisan pulsa.
- Tidak nyaman saat keluar
tanpa membawa ponsel.
- Merasa tidak nyaman saat
tidak bisa mengakses ponsel.
- Sering mengecek ponsel di
tengah-tengah obrolan.
- Kerap mengecek ponsel hanya
untuk melihat sesuatu yang update di media sosial.
Bagaimana Caranya
Menghindari Nomophobia?
Ada beberapa langkah
untuk menghindarkan diri dari nomophobia, diantaranya;
- Mencari waktu tertentu untuk memutuskan jaringan
Ada
beberapa waktu yang perlu dihormati dengan mematikan ponsel seperti saat makan,
belajar, bekerja, bertemu dengan seseorang, tidur, dan lain sebagainya. Hal ini
tentu dapat meningkatkan produktivitas jika benar-benar dilakukan.
- Memberi perhatian lebih besar pada kehidupan nyata dibandingkan kehidupan maya
Sebagian
orang seringkali terjebak dengan kehidupan maya hingga mengabaikan orang-orang
di sekitarnya. Hal ini dapat berdampak buruk misalnya jika sedang berada dalam
pertemuan atau obrolan dengan orang lain.nemberi batas informasi yang kita
perlukan
Memeriksa
jumlah notifikasi atau pesan yang diterima terus menerus sepanjang hari
sangatlah membuang waktu. Lebih baik menggunakan waktu tersebut untuk hal
berkualitas.
- Lebih banyak bersosialisasi dalam kehidupan nyata
University
of Sheffield mendapati adanya manfaat tertentu dari mematikan ponsel dan
memberi perhatian lebih pada kehidupan sosial nyata.
0 Response to "Nomophobia"
Posting Komentar